Pertamina mengungkap penyebab antrean kendaraan SPBU di Sumatera Selatan (Sumsel) yang pada momen tertentu mengular hingga ke badan jalan. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, menyebut ada lonjakan konsumsi biosolar dan pertalite.
Area Manager Communication, Relation and CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, menyebut aktivitas berkendara masyarakat meningkat sejak kasus COVID-19 melandai.
Pada kondisi ini, pihaknya terus memastikan kebutuhan BBM aman dan tidak ada pengurangan dan pembatasan BBM subsidi. “Konsumsi BBM masyarakat di Sumsel meningkat,” tuturnya melalui keterangan tertulis, Kamis (18/8).
Konsumsi bahan bakar jenis pertalite telah melebihi 23% dari proyeksi kuota BBM Pertalite subsidi pada Juli 2022. Sementara biosolar subsidi sudah menyentuh angka 20% dari proyeksi bulan yang sama.
Pada kondisi ini, Pertamina mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan bahan bakar minyak atau BBM sesuai dengan spesifikasi kendaraan, sehingga bisa menjangkau masyarakat yang berhak.
“Bagi yang lebih mampu, disediakan berbagai jenis BBM berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan seperti Pertamax, Pertamax Turbo serta Pertamina Dex dan Dexlite, sebagai alternatif,” katanya.
Sementara itu, terkait antrean panjang kendaraan di SPBU Martapura, Sumsel, Pertamina menyebut SPBU telah melakukan pengisian sesuai dengan volume maksimal kendaraan.
Pertamina juga telah melakukan langkah-langkah penegasan ke seluruh SPBU terkait aturan ketentuan kelompok masyarakat yang berhak untuk menggunakan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite.
“Kami akan tindak tegas SPBU yang melanggar aturan, dengan memberi sanksi penghentian supply dalam periode tertentu, seperti yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu,” katanya.