5G di Indonesia Diprediksi Baru Terealisasi 2025 : Teknologi 5G digadang-gadang bakal terealisasi tahun ini. Bahkan negara-negara maju di seluruh dunia tampak sudah siap menyambut kehadiran teknologi jaringan generasi kelima itu. Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia sendiri diprediksi baru akan merasakan 5G pada 2025 mendatang. Hal itu dikatakan Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ridwan Effendi.
Dia memprediksi bahwa realisasi 5G di Indonesia masih lama. Meski telah dilakukan uji coba 5G pada 2018 oleh tiga operartor besar di tanah air, namun berdasarkan tren dan data historis, komersialisasi 5G di Indonesia akan terjadi pada 2025. “Target (aturan) komersialisasi kemungkinan ditetapkan pada 2022 atau 2 tahun setelah standar IMT-2020 diterbitkan dengan salah satu operator telekomunikasi dominan akan menjadi salah satu pelopor di kawasan Asia Tenggara,”
Sedikit menoleh sejarah ke belakang, Ridwan menunjukkan data terkait timeline 3G ke 4G dan 4G ke 5G. Jaringan 3G sendiri kala itu standarisasinya dimulai akhir 1999 atau menjelang tahun 2000. Awal 2000-an, NTT Docomo dari Jepang dan South Korea’s SK Telecom (SKT) dari Korea Selatan (Korsel) memulai debut komersialisasi 3G pertama. Berlanjut setelahnya, tepatnya pada akhir 2003, 3G mulai masuk ke Indonesia oleh lisensi untuk Hutchison CP Telecommunications (HCPT) atau sekarang Hutchison 3 Indonesia.
Setelah lisensi 3G diterima HCPT akhir 2003, menyusul tahun-tahun berikutnya lisensi dan trial operator lain dilakukan. Tercatat, dari 2004 hingga akhir 2006 operator seperti NTS (AXIS), HCPT, Telkomsel, Indosat, dan XL melakukan serangkaian trial 3G. Usai melakukan trial, dari akhir 2006 hingga 2008, operator-operator tersebut melakukan komersialisasi 3G secara bertahap.
Teknologi 3G berlalu, kemudian masuk ke generasi keempat yakni 4G. Jaringan ini diperkenalkan sekitar 2008 akhir dengan ditetapkannya standarisasi IMT-A. Implementasi 4G di Indonesia terbilang cukup lama. Sejak distandarisasi tahun 2008, 4G baru hadir ke Indonesia beberapa tahun setelahnya yakni akhir 2013 dengan trial dan penyebaran oleh Telkomsel dan XL diikuti penyebaran oleh Bolt yang kini sudah tutup usia. Dari 2014 hingga 2015 lalu, operator-operator seperti Telkomsel, XL, Indosat melakukan komersialisasi 4G pertama.
Sampai kepada topik pembicaraan saat ini yakni 5G. Lagi-lagi NTT Docomo dari Jepang mempelopori jaringan seluler yang perdana melakukan trial 5G akhir 2014 lalu. Di Indonesia sendiri trial baru dilakukan empat tahun setelahnya atau pada 2018 oleh Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. Melihat tren dan sejarah yang ada terebut, operator di Indonesia diprediksi baru akan melakukan komersialisasi 5G pertama pada 2025 mendatang.
Seperti sudah kami beritakan sebelumnya, implementasi 5G di Indonesia masih terganjal aturan yang belum rampung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam beberapa kesempatan menyebut bahwa di Indonesia, uji coba infastruktur jaringan 5G ditargetkan baru berlangsung pada 2020 mendatang.
Sayangnya, uji coba tersebut untuk sementara masih dibatasi pada sektor industri, dan belum bisa menyasar konsumen secara luas dalam hal ini pengguna smartphone.
Pemerintah juga dikatakannya mulai mempercepat finalisasi kebijakan yang sebelumnya ditargetkan rampung 2020 atau 2021. “Jika regulasi baru akan dikeluarkan dua tahun lagi, penerapan 5G akan kembali molor lantaran operator butuh waktu sekitar satu tahun untuk bersiap menggelar jaringan 5G ini,” kata Rudiantara beberapa waktu lalu.
Generasi teknologi 5G adalah koneksi internet seluler generasi kelima yang sangat berbeda dengan jaringan teknologi sebelumnya. Jaringan ini menjanjikan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan data yang jauh lebih cepat melalui spektrum radio yang lebih baik.
Selain itu, kapasitas jaringannya lebih besar dan memungkinkan lebih banyak perangkat untuk mengakses internet secara bersamaan. Koneksi yang disediakan 5G pun lebih stabil.
Dengan adanya koneksi ini, apapun yang Anda lakukan dengan smartphone, akan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik.
Namun yang menariknya adalah kesempatan dan teknologi baru yang diadaptasi dengan menggunakan 5G ini yang dahulunya dianggap mustahil. Kemungkinan implementasi 5G sangat luas. Mulai dari kebutuhan komunikasi, pelayanan masyarakat hingga fasilitas pemerintah pun akan lebih berkembang dan modern.
Keberadaan jaringan teknologi ini akan membantu mengembangkan ekonomi digital, serta membuka peluang usaha yang lebih besar. Potensi yang disimpan oleh jaringan ini juga sangat besar.
Cara Kerja Jaringan 5G
Jaringan 5G beroperasi menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang tinggi (millimeter wave). Kondisi ini membuat jaringan 5G membutuhkan lebih banyak antena berukuran kecil (small cell) di area yang lebih sempit dari jaringan 4G yang beroperasi dengan menggunakan menara telekomunikasi.
Operator pun harus merombak infrastruktur kabel optik mereka untuk dapat mendukung kapasitas tinggi di setiap small cell. Salah satu penerapan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat beberapa tiang telepon yang lebih kecil yang diletakkan lebih dekat dengan tanah untuk melakukan transmisi millimeter wave yang lebih tinggi.
Hal ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi.Implementasi ini akan memakan biaya yang tinggi dan tidak mudah. Karena sulitnya pengembangan ini, banyak negara yang masih sulit mengimplementasikan 5G, seperti Indonesia.
Kecepatan Laju Jaringan 5G
Jaringan seluler 4G tercepat saat ini adalah sekitar 45 Megabit per detik walaupun ekspektasi industri adalah 1 Gigabit per detik.
Menurut penelitian yang dilakukan, kecepatan 5G dapat mencapai 10 hingga 20 kali lipat kecepatan yang ada saat ini.Contohnya, pengguna dapat mengunduh film dengan kualitas tinggi dalam waktu satu menit atau lebih dengan menggunakan jaringan 5G.
Selain streaming, pengguna juga dapat melakukan video call, atau bermain game seluler tanpa mengalami delay. Jaringan 5G diprediksi akan sangat berguna pada kendaraan swakemudi (self driving).
Pada kendaraan ini, jaringan 5G digunakan untuk berkomunikasi dan membaca peta dan data lalu lintas secara langsung.Selain itu, jaringan 5G juga akan mengurangi latensi pada aplikasi game seluler seperti pada jaringan generasi teknologi sebelumnya.
Aktivitas seluler seperti panggilan video pun akan lebih jelas dan tanpa penundaan.Perangkat kebugaran yang menggunakan jaringan 5G juga dapat secara langsung memantau kesehatan pengguna dan memberikan informasi kepada tenaga medis apabila terjadi keadaan darurat.
Perlombaan 5G di Dunia
Memasuki tahun 2019, seluruh negara mulai berlomba meluncurkan layanan 5G. Namun sebagian besar negara tidak mungkin meluncurkan layanan 5G sebelum tahun 2020.
Namun, Ooredoo Qatar menyatakan telah meluncurkan layanan komersial serta Korea Selatan juga menargetkan peluncuran 5G tahun depan dengan 3 operator jaringan terbesarnya yang sepakat untuk memulai di waktu yang bersamaan.