Dampak Negatif Teknologi Bagi Remaja

Dampak Negatif Teknologi Bagi Remaja

Dampak Negatif Teknologi Bagi Remaja : karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagikehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalammelakukan aktifitas manusia.

Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudahmenikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkandalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakanuntuk hal negatif.

Pengaruh kemajuan teknologi dampak negative.

Teknologi informasi dan komunikasi sudah ada sejak zaman modern. Teknologi trsebut biasa dikenal dengan komputer, internet dan lain-lain. Komputer sejak dulu sudah sering digunakan di semua kalangan, di kalangan pelajar sekarang juga sudah banyak yang menggunakan komputer untuk pelajaran. Dan alat canggih tersebut juga sudah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang pekerjaaannya bersangkut paut dengan alat tersebut.

Apa lagi sekarang juga sudah ada alat komputer yang lebih praktis di bawa kemana-kemana yaitu laptop. Laptop tidak hanya digunakan orang-orang penting saja, pelajar pun mamakai laptop untuk proses belajar menagajar. Di samping komputer yang begitu sangat bermanfaat itu, sekarang juga sudah ada internet. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang digunakan untuk mencari sebuah informasi yang ingin kita ketahui.

Jejaring sosial itu sudah banyak digunakan semua orang. Disitu juga dampak positif dan negatifnya. Bebarapa dampak positif dari jejaring sosial, kita bisa menjumpai teman-teman yang mungkin kita sudah lama kita tidak berjumpa dengan dia, mencari teman baru yang belum kita kenal dan masih banyak lagi manfaatnya.

Ada juga para remaja yang salah menggunakannya yaitu untuk ajang berpacaran, bertemu dengan belum kita kenal sepenuhnya, dan akhirnya menjadi berdampak buruk bagi mereka. Banyak juga yang melakukan tindakan kriminal di jejaring sosial. Sebenarnya, pengaruh kemajuan teknologi sangat bermanfaat bagi remaja.

Tetapi masih banyak dampak negatif teknologi yang bisa kita temui, banyak yang terlalu asyik bermain internet ( jejaring sosial ) mereka sampai lupa waktu dan lupa apa yang harus dia kerjakan/kewajiban dia.

1. Banyaknya berita fitnah

Mungkin 5 atau 10 tahun yang lalu, kehidupan masyarakat Indonesia sedikit lebih aman dan tenteram, karena mereka tidak diombang-ambingkan dengan adanya berita fitnah (hoax). Namun sekarang lihatlah, keadaan yang demikian itu mulai berubah, di mana sekarang ini berita-berita fitnah (hoax) mulai bermunculan dan menjadi konsumsi publik.

Di Indonesia sendiri, permasalahan berita fitnah (hoax) ini sudah merajalela dan harus diwaspadai oleh setiap orang. Apalagi di tahun 2018 dan 2019, Indonesia akan mengadakan pemilu yang diperkirakan akan memunculkan lebih banyak lagi berita-berita fitnah untuk menjatuhkan nama seseorang.

2. Mementingkan gadget

“Yang dekat terasa jauh, dan yang jauh terasa dekat.” Itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan bagaimana teknologi merubah kehidupan manusia sedemikian rupa. Ya, ketika kamu duduk bertiga dengan seorang teman, biasanya salah satu atau mungkin ketiga-tiganya lebih memilih sibuk dengan gadgetnya. Padahal, jika diteliti lebih lanjut, apa yang mereka lakukan hanyalah membuka status atau postingan-postingan sosial media milik orang lain.

Alhasil, waktu yang begitu berharga dan sudah seharusnya digunakan untuk berkomunikasi justru digunakan untuk berdua-duaan dengan gadget, sehingga komunikasi antar sesama pun semakin minim.

3. Permainan tradisional mulai menghilang

Permainan ingkling (sunda manda), petak umpet adalah beberapa permainan tradisional yang begitu menyenangkan, ketika dimainkan bersama teman-teman sebaya di era 90-an. Asyiknya bermain ingkling, petak umpet, dan beberapa permainan tradisional lain mungkin sudah tidak dirasakan lagi oleh kids zaman now, karena mereka sudah terlalu sibuk dengan gadgetnya.

Ya, sibuknya anak-anak zaman sekarang dengan gadget, mau tak mau akan membuat permainan-permainan tradisional semakin dilupakan dan perlahan-lahan akan hilang di kehidupan bermasyarakat.

4. Selalu ingin dilihat

Jika anak-anak 90-an memainkan layang-layangnya, maka anak-anak zaman now justru memainkan tongsisnya untuk selfie. Ya, fenomena ini sudah merebak dan menjalar ke anak-anak muda, khususnya di Indonesia. Sebenarnya jika ditanya apa maksud dan tujuan mereka melakukan hal tersebut, maka jawabannya adalah hanya ingin eksis atau ingin dilihat oleh teman-temannya.

Selfie itu sebenarnya sah-sah saja, asalkan anak-anak zaman now itu tetap menjaga norma-norma yang berlaku dan mengetahui manakah foto yang layak dinikmati publik, dan mana foto yang hanya layak untuk dinikmati sendiri (koleksi pribadi).

5. Suka mengumbar aib

Dampak negatif dari kehadiran teknologi selanjutnya adalah makin banyak orang yang suka mengumbar aib. Dapatkah hal tersebut dibuktikan? Tentu bisa, karena saat ini sosial media seolah menjadi tempat untuk mengumbar aib dan untuk menemukannya pun begitu mudah. Bahkan, ada sebuah pernyataan yang membuat kepala bergeleng-geleng, yaitu jika ingin terkenal umbarlah aurat atau aib.

Betapa bahayanya permasalahan yang satu ini, di mana masalah pribadi yang seharusnya ditutup rapat-rapat justru disebarkan kepada orang lain yang juga belum tentu memberikan solusi.

Masalah mengumbar aib ini tidak akan bisa diperbaiki, apabila individu-individu yang bersangkutan tidak mau merubah keadaan mereka sendiri. Jadi, apabila selama ini masih ada yang suka mengumbar aib di sosial media, cobalah untuk menahannya, karena hal tersebut akan membuat keadaan lebih aman dan menjadi lebih baik.

6. Banyak yang mengumbar aurat

Tahun 90-an yang namanya mengumbar aurat merupakan sesuatu yang tabu bagi masyarakat Indonesia, karena itu merupakan pelanggaran norma dan menunjukkan sikap seseorang yang tidak tahu malu. Namun sekarang lihatlah, para kaum perempuan begitu banyak yang mengumbar aurat. Padahal, jika mereka menyadari akan hal tersebut pastilah mereka akan malu.

Para perempuan yang mengumbar aurat ini, biasanya melakukan aksinya via aplikasi atau sosial media. Mungkin mereka memiliki maksud dan tujuan tertentu mengapa mau mengumbar auratnya, namun yang jelas apa yang sudah mereka lakukan itu sangatlah menyimpang, karena foto maupun video yang mereka buat bisa didownload oleh orang lain, dan kemudian disimpan sebagai konsumsi pribadi atau disebarkan kepada publik.

7. Suka mencaci

Mencaci maki orang lain di era keterbukaan dan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini seolah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Lihatlah di kebanyakan sosial media, hujatan, cacian sudah semakin banyak dan merajalela. Kita ambil contoh ketika ada seorang individu yang melakukan kesalahan, kebetulan individu itu memiliki sosial media, maka para netizen akan langsung menyerbu akunnya dan memberikan caci maki.

Kasus yang seperti ini sudah banyak terjadi dan mudah untuk ditemui. Bahkan, hal yang demikian itu membuat kita mengelus dada, karena kualitas penggguna sosial media di Indonesia ternyata amat sangat rendah alias tidak beradab. Itulah tadi beberapa dampak negatif teknologi yang bisa disebutkan.

Semoga saja kita bisa menghindarinya, dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif saja.