Windows 10 memiliki fitur pengaturan daya laptop yang bisa membuat kinerja dari laptop menyesuaikan dengan kebutuhan. Ubah pengaturan daya tersebut dengan memencet kanan pada gambar baterai yang berada di Taskbar bagian kanan bawah. Ubah pengaturan daya menjadi high performance supaya memaksimalkan kemampuan dari laptop dan mengatasi lemot pada laptop Anda.
6. Manfaatkan MSconfig untuk Mematikan Program yang Tidak Penting
Berbeda dari Windows 10, OS Windows 7 masih membutuhkan kontribusi Anda secara langsung untuk mematikan program yang berjalan di awal dengan menggunakan command MSconfig. Bukalah Start Menu dan ketik run. Masukkan perintah MSconfig pada kolom yang disediakan untuk membuka dan menjalankan command tersebut. Pilihlah program apa saja yang ingin Anda matikan saat proses startup dan perhatikan untuk tidak mematikan program Windows yang sangat penting.
7. Lakukan Disk Defragmenter Secara Rutin
Apabila laptop Anda masih dibekali dengan Windows 7 maka dapat dipastikan bahwa media penyimpanannya sudah berusia lanjut dan membutuhkan defrag supaya isinya bisa tetap teratur dan terorganisir dengan baik. Proses defrag membutuhkan waktu yang lama, usahakan untuk menjalankannya pada saat malam hari supaya Anda bisa meninggalkan laptop semalaman.
8. Gunakan Fitur Ready Boost pada Laptop
Cache laptop yang penuh merupakan salah satu masalah yang bisa membuat laptop menjadi lemot. Windows 7 memiliki sebuah fitur yang bernama Ready Boost untuk membantu laptop dalam mendapatkan cache tambahan supaya bisa berjalan lebih lancar. Anda membutuhkan sebuah flashdisk berukuran minimal 16GB yang sudah mendukung konektivitas USB 3.0 untuk bisa menjalankan fitur ini.
9. Matikan System Indexing yang Menyala
Berbeda dengan Windows 10, Windows 7 masih memiliki proses indexing software yang masih belum sempurna. Terkadang proses indexing tersebut bisa membuat laptop menjadi terbebani. Matikanlah fitur System Indexing pada Windows 7 Anda dengan cara membuka Start Menu dan mencari Services dengan menggunakan fitur search.
Jalankan Services dan carilah Windows Search pada kolom “Name” lalu klik dua kali. Setelah terbuka, terdapat tab yang bernama General dan Anda bisa mematikan fitur indexing dengan memencet tombol disable pada startup type.
10. Manfaatkan Program yang Memiliki Fitur Lite
Tidak semua laptop berusia lawas memiliki kemampuan untuk menjalankan program-program terbaru. Anda bisa memanfaatkan program yang memiliki fitur Lite supaya bisa digunakan pada laptop dengan hardware lawas dengan mudah dan tidak membuat lemot
11. Membersihkan Laptop Secara Berkala
Debu yang menumpuk terlalu lama dan menghambat aliran udara bisa membuat kinerja laptop menjadi lemot. Bersihkanlah laptop dari debu yang berada di dalam laptop secara berkala supaya laptop tidak panas dan menjadi lelet.
12. Menambah RAM pada Laptop
Pada beberapa jenis dan merk laptop, sudah disediakan sebuah slot RAM yang bisa Anda manfaatkan untuk menambah RAM sendiri. Anda bisa menambahkan satu buah keping RAM tambahan pada laptop untuk membantu meningkatkan kinerja dari laptop. Semakin besar kapasitas RAM tentu lebih banyak program yang bisa Anda jalankan pada laptop tersebut.
13. Menggunakan SSD untuk Mempercepat Kinerja Laptop
Laptop lawas biasanya masih mengandalkan Harddisk SATA sebagai media penyimpanannya. Harddisk memiliki kepingan berputar pada bagian dalamnya yang memiliki kecepatan baca dan tulis yang rendah. Gantilah Harddisk tersebut dengan menggunakan SSD atau Solid State Drive supaya kinerja laptop bisa menjadi lebih meningkat karena media penyimpanan SSD tidak memiliki kompononen yang bergerak di dalamnya.
14. Mengganti Pasta Processor
Setiap processor laptop atau desktop biasanya memiliki pasta yang berperan untuk menghantarkan panas pada kipas dan heatsink. Seiring dengan waktu, pasta tersebut bisa mengering dan mengurangi kemampuan laptop dalam menghantarkan panas dengan baik. Gantilah pasta processor secara rutin minimal satu tahun sekali dan gunakan pasta yang memiliki tingkat penghantar panas yang baik.
15. Hindari Mengisi Media Penyimpanan Terlalu Penuh
Apapun bentuk dari media penyimpanan, apabila Anda mengisinya terlalu penuh maka otomatis media penyimpanan tersebut akan menjadi lemot. Usahakan hanya untuk mengisi media penyimpanan sebatas maksimal 90 persen dari kapasitas yang tersedia untuk memastikan kinerjanya tetap terjaga dengan baik.
Penyebab Laptop Lemot yang Sering Terjadi
Laptop memiliki fungsi yang sangat beragam, Anda bisa memanfaatkan laptop dengan mudah untuk berbagai keperluan. Mulai dari bekerja, menikmati waktu bersantai hingga melakukan komunikasi dengan orang lain secara mudah. Dengan memiliki laptop, akan sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas Anda. Saat ini, sudah ada banyak sekali pilihan laptop yang bisa Anda beli dan sesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Apapun itu jenis dan merk laptopnya, baik itu memiliki harga yang mahal atau murah, laptop merupakan sebuah mesin yang harus dirawat dengan baik. Sebuah mesin yang dibiarkan bekerja secara terus menerus tanpa adanya perawatan bukanlah hal yang baik. Seiring dengan perjalanan waktu, mesin akan mengalami penurunan kemampuan dan membutuhkan tangan manusia secara langsung supaya kinerjanya bisa tetap terjaga dengan baik.
Laptop yang mulai terasa lemot tentu memiliki banyak sekali penyebab, di bawah ini adalah beberapa penyebab utama laptop mengalami perlambatan:
1. Usia Pakai Laptop yang Terlalu Lama
Tidak ada perangkat keras yang dibuat secara sempurna, karena semua memiliki usia pakainya sendiri. Usia pakai dari setiap perangkat keras dibuat berbeda dan menyesuaikan dengan fungsinya sendiri. Apabila perangkat tersebut banyak digunakan dan bergerak, maka otomatis umur pakainya juga akan berkurang menjadi lebih singkat lagi.
2. Jarang Membersihkan Bagian Dalam Laptop
Debu akan selalu terakumulasi pada setiap bagian di dalam laptop yang terbuka. Kipas laptop akan menghisap debu dalam jumlah yang banyak dan Anda harus secara berkala membersihkan kipas serta bagian dalam dari sebuah laptop. Apabila debu sudah terlalu menumpuk pada kipas dan ventilasi maka laptop bisa mengalami lemot bahkan rusak apabila terlalu panas.
3. Harddisk yang Terlalu Penuh
Setiap laptop dibekali dengan kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Laptop modern yang ada saat ini sudah dibekali media penyimpanan setidaknya minimal 500GB. Untuk Anda yang banyak menginstall program dan senang menyimpan berbagai film serta musik, mungkin akan merasakan kapasitas penyimpanan mulai berkurang. Harddisk yang terlalu penuh akan membuat kinerja dari laptop menjadi lebih lambat dan membuat seluruh proses menjadi lemot untuk dilakukan.
4. Kapasitas RAM yang Tidak Mencukupi
RAM atau disebut juga sebagai Random Access Memory memiliki fungsi untuk menyimpan beberapa program secara sementara, terutama ketika program tersebut sedang dibuka. Semakin penuh kapasitas RAM dari sebuah laptop, maka otomatis laptop akan menjadi lambat dan beberapa program mungkin ada yang tidak bisa terbuka dengan baik.
5. Processor yang Tidak Kuat Menjalankan Program Berat
Tidak semua processor di dalam sebuah laptop dirancang untuk menjalankan program dengan kemampuan yang sama. Apabila kemampuan processor laptop Anda tidak dirancang untuk kuat menjalankan sebuah program, maka laptop akan menjadi lemot bahkan bisa mengalami crash.
Itulah cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi laptop lemot agar kembali lancar. Rawatlah laptop dengan baik supaya laptop tersebut bisa memiliki usia pakai yang lama. Laptop yang tidak terawat akan lebih mudah untuk rusak dan membuat Anda pusing di kemudian hari.